ABSTRAK
Sekarang ternak ikan nila itu ada peluang bisnis yang sangat menjajikaan, ikan nila adalah bukan jenis ikan mahal dan haraganya paling rendah daripada ikan yang lainya. Walapun harga beli ternak ikan nila itu murah, tapi bila kita bisa menjaga dan merawaat serta memberi asupaan gizi yang pas, maka harga ikan nila tersebut akan naik 3x lipat dari ikan nila biasa yang di jual di pasar. Saat ini pesaing bisnis ikan nila sangat banyak dan ketat di karenakaan omset yang di dapat sangat meyakinkan masyarakat saat ini.
Ternak Ikan Nila memiliki prospek yang sangaat baik dan ada juga hambataan dalam ternak ikan nila : media ( kolam dan perairaan), modal awal yang lumayan besar dan pakan, mengapa pakan menjadi hambataan? Itu karena harga pangaan yang selalu hargnya terus naik. Tetapi sekarang sudah banyak orang yang menyewakaan tempat dan perairaan yang baik, sawah juga di jadikaan media pembudidayaan,kalau dari segi modal sudah banyak orang yang memberi penyewaan modal awal, dan dalam segi pakan kita bisa di beri dedek, ampas tahu, dan dedaunaan, untuk pakan jenis pelet hanya di gunakaan 1 sampai 2 bulan saja, untuk menjaga pertumbuhaan bibit yang masih sangat rentan. Lakukan perawataan kolam dengan memberi obat, agar ikan tidak stres karena sering berubahnya suhu dan tingkat keasamaan air dan untuk mengindari jamur yang tumbuh pada tubuh ikan.
ISI
Ikan Nila merupakaan salah satu komoditas ikan yang sangat populer di masyarakat. Selain harganya murah,rasanya enak,kandungan proteinya tinggi. Ikan Nila berasal dari benua Afrika dan pertama kali di datangkaan ke indonesia tahun 1969. Ikan nila adalah ikan pemakaan segalanya ( ominivora ) yang mudah berkembang biak,sangat toleran terhadap lingkungan dan tahan terhadap serangan penyakit. Dengan berbagai kelebihaan dibanding dengan jenis-jenis ikan yang lainya, ikan nila mudah sekali diterima di masyarakaat sehingga dalam waktu singkat sudah menyebar ke pelosok tanah air.
Jenis ikan nila yang beredar di indonesia, antara lain Hitam ( T.69, Citralda, GIFT, Aurea) Nila Merah (Hibrida) Nila JICA,Nila NIRWANA, dan Nila GESIT.
1. Letak kolam
Kolam yang di gunakaan untuk peraktek pemliharaan ikan nila di kolam APS berupa tambak yang berbentuk persegi seluas 1400 M dengan ketinggian air 80 cm. Akan tetapi pemeliharaan ikan nila di lakukan pada happa yang berukuraan 3x1 m yang terdapat pada kolam pemeliharaan larva.
2. Penebaraan Benih
Benih yang di tebar adalah benih yang berasal dari BBI Mojokerto. Penebaraan benih di lakukaan aklimatisasi dan perhitungan benih yang aka di tebar dalam satu happa. Aklimatisasi di lakukan untuk menghindari flukutasi suhu yang terlalu tinggi terhadap lingkungan. Adapun aklimitisasi yang di lakukan yaitu terlebih dahulu mempersiapkan wadah konikel dan media aklimatisasi yang diambil dari kolam pemeliharaan nantinya, kemudian sebarkan benih ikan nila.
3. Panen
Panen harus di lakukan pada saat yang tepat, waktu ideal di lakukan panen adalah pada waktu siang hari ketika kondisi oksigen dalam jumlah yang banyak di kolam.
Kesimpulan :
Usaha pemeliharaan Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) mempunyai prospek yang cukup baik dikembangkan, karena permintaan pasar yang cenderung sangat meningkat dan rasanya yang gurih serta ditunjang pula harganya yang relatif mahal dibandingkan dengan ikan hasil budidaya air tawar lainnya.
Pemeliharaan Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) di kolam merupakan salah satu cara budidaya ikan yang mudah dikembangkan karena wilayahnya yang banyak air dan sungai serta pola budidaya ikan yang mulai digandrungi masyarakat. Juga sebagai alternatif sumber pendapatan dan pemenuhan gizi keluarga.
Makanan bagi Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) juga tidak sulit, karena ia mau menyantap segala jenis makanan alami ataupun buatan (pellet), bahkan diberi dedak halus ataupun ampas tahu ia mau juga. Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) termasuk jenis ikan pemakan campuran (omnivora).
Saran :
Selama masa pemeliharaan perlu diawasi kemungkinan adanya serangan hama dan penyakit. Cara yang paling aman untuk mengendalikan hama adalah secara fisik menangkap langsung hewan liar/hama tadi atau mencegahnya masuk ke dalam kolam.
Sedangkan penyakit ikan dapat dicegah dengan pengapuran yang seimbang untuk mempertahankan kualitas air, serta diupayakan suhu air tidak kurang dari 28 0C.
REFERENSI
http://research.amikom.ac.id/index.php/DTI/article/view/7839
http://dkp.kaltimprov.go.id/berita-153-budidaya-ikan-nila-oreochromis-sp.html
http://pembesaranikannila.blogspot.com/
http://warnettitan.blogspot.com/2013/05/makalah-budidaya-ikan-nila.html